Mengenai Saya

Foto saya
Bogor, Jawa Barat, Indonesia
Tampilkan postingan dengan label Ekonomi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ekonomi. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 01 Oktober 2016

Istilah Ekonomi - 2


CONTOH PENGHITUNGAN FUNGSI KONSUMSI, TABUNGAN DAN INVESTASI


Contoh Penghitungan Fungsi Konsumsi, Tabungan dan Investasi - Materi berikut ini akan membahas tentang Fungsi Konsumsi, Tabungan dan Investasi, meliputi: Pengertian, Rumus dan Contoh Penghitungannya.

PENDAPATAN (INCOME) adalah jumlah balas jasa yang diterima pemilik faktor produksi selama 1 tahun. Disimbolkan dengan Y

KONSUMSI (CONSUMPTION) adalah bagian dari pendapatan yang dibelanjakan. Disimbolkan dengan C

TABUNGAN (SAVING) adalah bagian dari pendapatan yang disimpan (tidak dibelanjakan). Disimbolkan dengan S

INVESTASI (INVESTMENT) adalah bagian dari pendapatan perusahaan yang ditanamkan atau sebagai penambah modal kerja. Disimbolkan dengan I

Menurut JM Keynes, pendapatan suatu negara terdiri dari 2 (dua) hal :

PENDAPATAN PERSEORANGAN yang dirumuskan Y = C + S
PENDAPATAN PERUSAHAAN yang dirumuskan Y = C + I

Apabila pendapatan berubah, maka perubahan tersebut akan berpengaruh terhadap
konsumsi dan tabungan.

Untuk mengetahui perubahan tingkat KONSUMSI dirumuskan:

MARGINAL PROPENCITY TO CONSUME (MPC)

AVERAGE PROPENCITY TO CONSUME (APC)

Untuk mengetahui perubahan tingkat TABUNGAN, dirumuskan:

MARGINAL PROPENCITY TO SAVE (MPS)

AVERAGE PROPENCITY TO SAVE (APS)


FUNGSI KONSUMSI

Adalah fungsi yang menunjukkan hubungan KONSUMSI (C) dengan PENDAPATAN (Y)
Dirumuskan :
Dimana :
a : besarnya konsumsi saat pendapatan nol. Keadaan ini disebut dengan ‘konsumsi otonom’ yaitu konsumsi yang pasti ada meskipun tidak mempunyai pendapatan
b : MPC

Untuk mengetahu besarnya a, dirumuskan :

FUNGSI TABUNGAN

Adalah fungsi yang menunjukkan hubungan
TABUNGAN (S) dengan PENDAPATAN (Y)
Dengan mensubstitusikan fungsi konsumsi maka :

C = a + b.Y ke S = Y – C

Maka :

S = Y – (a + b.Y)
S = Y – a - b.Y
S = ( 1 – b).Y – a
S = -a + (1 – b). Y

Contoh:

1. Diketahui fungsi konsumsi : C = 400 + 0,2 Y
v Tentukan Fungsi Tabungan
v Besarnya tabungan saat Y = 600

Jawab:

Fungsi Tabungan:

S = - a + (1- b).Y
= - 400 + (1-0.2).Y
= - 400 + 0,8.Y
Jadi fungsi tabungannya S = - 400 + 0,8Y

Besar tabungan jika diketahui Y = 600
S = - a + (1- b).Y
= - 400 + (1- 0.2).600
= - 400 + 0,8.600
= - 400 + 480
S = 80

Jadi tabungan saat Y = 600 sebesar S = 80

2. Sebelum bekarja konsumsinya Rp.120.000/bulan. Setelah bekerja konsumsinya Rp.300.000/bulan dan dapat menabung Rp.60.000
v Tentukan fungsi konsumsinya
v Berapa besar tabungan saat penghasilannya Rp.600.000/bulan

Jawab:

Pada saat Y = 0 à C = 120.000
C = a + b.Y
C = 120.000 + b.Y

Pada saat Y = 300.000 à S = 60.000
C = Y – S
C = 300.000 – 60.000
C = 240.000

Maka : C = 120.000 + b.Y
240.000 = 120.000 + b.300.000
240.000 = 120.000 + 300.000 b
b = (240.000 – 120.000) : 300.000
b = 0,4
Jadi fungsi konsumsinya à C = 120.000 + 0,4 . Y



Kamis, 29 September 2016

Kebijakan Ekonomi-1


Pemerintah Jokowi luncurkan 3 paket kebijakan ekonomi
Published 7:29 PM, September 09, 2015


JAKARTA, Indonesia — Presiden Joko “Jokowi” Widodo meluncurkan paket kebijakan ekonomi untuk menstabilisasi perekonomian domestik di tengah tekanan ekonomi global, Rabu, 9 September.
Dalam menyikapi ekonomi dunia yang berdampak pada perkenomian banyak negara termasuk indonesia, pemerintah bersama otoritas moneter, Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan, telah melakukan langkah-langkah dalam upaya menciptakan kondsisi ekonomi makro yang kondusif,” kata Jokowi membuka pidato.
Tujuan dari kebijakan ini tidak saja berupa stimulus bagi dunia usaha, tetapi juga dapat langsung dirasakan manfaatnya oleh rakyat banyak terutama yang berpenghasilan rendah,” katanya.
Menurutnya, selama ini pemerintah telah melakukan upaya stabilisasi fiskal dan moneter, termasuk di dalamnya pengendalian inflasi.
Selain itu, pemerintah juga telah melakukan langkah-langkah untuk melindungi masyarakat, seperti pemberdayaan usaha mikro dan penyaluran kredit dengan suku bunga rendah.
Namun, kata Jokowi, “langkah-langkah itu belum cukup”. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia meluncurkan paket kebijakan ekonomi tahap pertama pada September 2015.
Paket-paket tersebut adalah:
  1. Mendorong daya saing industri nasional melalui deregulasi dan debirokrasi. “Ada 89 peraturan yang diubah dari 154,” kata Jokowi. “Sehingga ini bisa menghilangkan duplikasi, bisa memperkuat, dan memangkas peraturan yang tidak relevan, atau menghambat industri nasional.”
  2. Mempercepat proyek strategis nasional, termasuk penyediaan lahan dan penyederhanaan izin, serta pembangunan infrastruktur.
  3. Meningkatkan investasi di bidang properti dengan mendorong pembangunan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Diharapkan kebijakan ini akan membuka peluang investasi yang lebih besar di sektor properti.
Menurut Jokowi, paket kebijakan tahap pertama ini akan memperkuat industri nasional.
Akan mengembangkan usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi, akan memperlancar perdagangan antar daerah, akan membuat pariwisata semakin bergairah, akan menyejahterakan nelayan,” katanya.
Pemerintah menargetkan paket kebijakan ekonomi akan selesai September ini dan paling lambat Oktober.
Ini baru paket pertama. Ada paket kedua dan ketiga secara konsisten dilakukan terus," kata Jokowi.